Selasa, 07 Juli 2020

BAB 5 LISTRIK DINAMIS DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI

MODUL IPA

PEMBELAJARAN JARAK JAUH SMP NEGERI 1 BANGSRI SEMESTER 1
PETUNJUK  BELAJAR:
Modul dalam bentuk blog ini dirancang sebagai panduan belajar dalam sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ dan Saya beri nama MODEL DABLOG. Kelebihan MODEL DABLOG ini selain memuat materi dalam bentuk teks yang ringkas, juga dibuatkan link youtube dengan konten yang telah disesuaikan dengan tujuan pembelajaran. Sehingga kalian dapat belajar secara mandiri dengan efektif. Tingkat keberhasilan dari PJJ tergantung dari kedisiplinan dan ketekunan kalian dalam belajar. 

Langkah-langkah yang harus kalian lakukan dalam PJJ dengan menggunakan MODEL DABLOG ini adalah sebagai berikut.

1. Usahakan memiliki buku siswa cetakan terbaru (dari perpustakaan sekolah) 

2. Baca dan pahamilah tujuan pembelajaran dengan baik.

3. Selesaikan Bab ini dalam 3 x pertemuan dengan rincian pertemuan pertama "Pengertian Arus Listrik dan Hukum Ohm", pertemuan kedua "Hambatan Penghantar", pertemuan ketiga "Rangkaian Seri dan Parallel"

4. Mulailah mempelajari modul ini dengan fokus dan konsentrasi jangan lupa berdo'a, bila mengalami kesulitan diskusikan dengan temanmu atau gurumu.

5. Setelah kamu merasa memahami materi, kerjakan tugas dan latihan soal dalam buku tulismu.

6. Periksalah hasil pekerjaanmu dengan mencocokkan kunci jawaban dalam MODEL DABLOG ini.

7. Selanjutnya kerjakan tes akhir, bila kamu mendapatkan nilai sekurang-kurangnya 75 berarti kamu bisa melanjutkan ke KD berikutnya, jika belum kalian harus mengulang untuk mempelajari KD ini kembali.


A. PENDAHULUAN

Pernahkah kamu kestrum? Disaat kamu bermain lampub LED dengan bateria mungkin kamutidak merasakan sengatan listrik, berbeda jika kamu menyentuh kabel pada instalasi listrik dirumahmu, hemm... jangan coba-coba ya! Arus listrik yang dihasilkan oleh baterai adalah berjenis DC atau searah. Arus listrik tipe ini bersifat kontinyu sehingga efek sengatannya tidak terasa, tetapi akan terasa jika kabelnya kamu sentuhkan dengan lidahmu. Sedangkan arus listrik pada instalasi rumahmu adalah berjenis AC atau bolak-balik dengan frekuensi getaran 50 Hz. Oleh karena itu sengatannya akan terasa sekali, disamping itu juga tegangannya cukup besar (220 V). Dirumahmu juga terdapat saklar untuk memilih lampu mana yang kamu nyalakan atau matikan, tetapi jika rangkaiannya salah, maka saklar tidak akan bekerja dengan baik. Untuk itu dikenal rangkain seri dan parallel. Apa perbedaan keduanya? Yuk kamu harus pelajari lebih lanjut.


Kompetensi Dasar :
3.5 Menerapkan konsep rangkaian listrik, energi dan daya listrik, sumber energi listrik dalam kehidupan sehari-hari termasuk sumber energi listrik alternatif, serta berbagai upaya menghemat energi listrik.
4.5 Menyajikan hasil rancangan dan pengukuran berbagai rangkaian listrik.


Materi Pertemuan 1
Tujuan Pembelajaran:
Setelah pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1. Menjelaskan syarat mengalirnya arus listrik
2. Menjelaskan pengertian kuat arus listrik dan beda potensial.
3. Menggunakan dan membaca amperemeter dan voltmeter
4. Memahami hubungan V dan I sesuai hukum Ohm
5. Menunjukkan sikap tanggung jawab, rasa ingin tahu, dan percaya diri.


Materi Pertemuan 2
Tujuan Pembelajaran:
Setelah pembelajaran daring, peserta didik dapat :
1.  Menjelaskan pengertian hambatan
2. Mendeskripsikan perbedaan konduktor dan isolator
3. Menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi hambatan penghantar
4. Menentukan kriteria penghantar yang baik
5. Menghitung hambatan pengganti dan susunan Resistor
5. Menunjukkan sikap tanggung jawab, rasa ingin tahu, dan percaya diri.

Materi Pertemuan 3
Tujuan Pembelajaran:
Setelah pembelajaran daring, peserta didik dapat : 
1. Mendeskripsikan karakteristik rangkaian seri
2. Mendeskripsikan karakteristik rangkaian paralel
3. Menerapkan hukum ohm dan Kirchhoff dalam rangkaian
4. Menghitung hambatan pengganti
5. Menunjukkan sikap tanggung jawab, rasa ingin tahu, dan percaya diri.

B. KEGIATAN BELAJAR
Kegiatan Belajar 1

1. Syarat Terjadinya Aliran Listrik Dalam Rangkaian
Bagaimana kamu menyalakan lampu center? Pada lampu center ada tombol on dan off. Tombol ini disebut juga dengan saklar. Saat posisi on maka lampu menyala sedangkan pada posisi off lampu akan padam. Saat lampu menyala itulah terjadi aliran listrik dalam rangkaian. Apa sajakah yang menjadi syarat terjadinya arus listrik? Untuk menjawab pertanyaan tersebut lakukanlah penyelidikan sederhana berikut!

Arus listrik dalam rangkaian akan mengalir jika saklar pada posisi On. Pada posisi ini disebut rangkaian tertutup. Arus listrik akan terputus jika saklar di Off kan, atau rangkaian dalam kedaan terbuka. Baterai berfungsi sebagai sumber tegangan dan kabel sebagai penghantar bersifat konduktor).
Kuat arus listrik dapat diukur dengan menggunakan amperemeter yang dipasang seri, sedangkan tegangannya diukur dengan menggunakan vltmeter yang dirangkai parallel.

Kuat arus listrik (I) adalah banyaknya muatan listrik (Q) yang mengalir melalui penghantar setiap detik (t). Arus listrik 1 Ampere, maksudnya adalah dalam 1 detik akan mengalir sejumlah muatan sebesar 1 C.
2. Hukum Ohm Tentang Arus Listrik
Arus listrik (Ampere) dapat mengalir dalam rangkaian listrik jika terdapat sumber tegangan (volt). Yang termasuk sumber tegangan antara lain, baterai, accumulator (aki), dan generator. Alat-alat inilah yang dapat menciptakan beda potensial sehingga muatan listrik dapat mengalir.
Percobaan George Simon Ohm menunjukkan bahwa beda potensial (volt) berbanding lurus dengan kuat arus yang mengalir (ampere). Selama suhunya tetap, perbandingan antara beda potensial dan kuat arus listrik menghasilkan bilangan yang tetap. Bilangan tersebut disebut dengan hambatan listrik (ohm).

atau dalam bentuk lain kuat arus (I) adalah besarnya teganan (v) dibagi dengan hambatannya (R).

Untuk memahami materi di atas lihatlah video pembelajaran pada link youtube klinik ipa berikut.

Tugas 1 :
Jawablah pertanyan -pertanyaan berikut ini!
1. Jelaskan bagaimana syarat-syarat terjadinya aliran arus listrik dalam sebuah rangkaian!
2. Alat apakah yang digunakan untuk mengukur kuat arus listrik, dan bagaimana menggunakanya?
3. Apakah yang dimaksud dengan kuat arus listrik?
4. Kuat arus listrik yang mengalir dalam penghantar adalah 0,8 A. Bila kuat arus listrik sama dengan kuat aliran elektron, dan satu buah elektron memiliki muatan listrik 1,6 x 10-19 C, berapakah jumlah elektron yang mengalir dalam 3 menit dalam penghantar tersebut?
5. Perhatikan gambar berikut!
Agar hanya ada tiga lampu saja yang menyala, saklar mana yang harus disambung, dan lampu mana saja yang dimaksud?
6. Sebuah lampu memiliki hambatan 20 Ω dihubungkan dengan sumber tegangan 8 volt sehingga lampu menyala. Berapakah kuat arus listrik yang mengalir?

Jawaban Tugas 1 Bisa juga di unggah lewat link ini :

Kegiatan Belajar 2
1. Konduktor dan Isolator
Tidak semua bahan dapat mengalirkan arus listrik. Bahan-bahan yang dapat menghantarkan arus listrik disebut dengan bahan konduktor. Sedangkan bahan-bahan yang tidak dapat menghantarka arus listrik disebut dengan bahan isolator. Bahan konduktor dan isolator masing-masing diperlukan dalam rangkaian listrik sesuai dengan fungsinya. Misalnya, kabel dibuat dari bahan tembaga yang dilapisi bahan plastik dibagian luarnya. Tembaga dipilih sebagai kabel karena mampu menghantarkan arus listrik dengan baik, sedangkan plastik berfungsi untuk mencegah terjadinya arus pendek (korsleting) karena plastik adalah isolator yang baik. Semua logam bersifat konduktor sedangkan bahan-bahan non logam bersifat isolator.

Bahan isolator digunakan untuk mencegah hubungan arus pendek

2. Hambatan Penghantar
Meskipun semua logam bersifat konduktor terhadap arus listrik, tetapi tidak semua logam dapat dijadikan penghantar yang baik, apalagi jika kita menggunakan arus listrik yang kecil, seperti rangkaian listrik pada alat-alat elektronika seperti TV, Komputer, Laptop, HP dan lain-lain. 
Kemampuan penghantar dalam menghantarkan arus listrik berbeda-beda tergantung jenis bahannya dan ukurannya. Prinsipnya adalah semakin besar hambatan sebuah penghantar, maka penghantar tersebut semakin sulit dilewati arus listrik, begitu sebaliknya.
Besarnya hambatan penghantar dipengaruhi oleh 3 faktor yaitu, hambatan jenis penghantar, panjang penghantar dan luas penampang penghantar. Hubungan besaran besaran tersebut dapat dipahami dari persamaam berikut.

Semakin besar hambatan jenis penghantar, semakin besar nilai hambatannya. Semakin panjang sebuah penghantar, maka hambatan penghantar semakin besar dan semakin besar luas penampang maka justru semakin kecil hambatan penghantar.

3. Susunan Resistor
Komponen elektronik yang sering ditemukan dalam setiap alat elektronika diantaranya adalah resistor. Setiap resistor yang berbeda memiliki hambatan (resistivitas) yang berbeda-beda. Resistor dan  simbol resistor ditunjukkan oleh gambar berikut.
Resistor dapat digunakan untuk membagi arus listrik dan juga membagi tegangan sesuai kebutuhan. Untuk memfungsikan resistor tersebut maka resistor dapat dirangkai secara seri, paralel atau seri-paralel.
Rangkaian seri dari R, adalah ketika salah satu ujung R saling dihubungkan. Perhatikan gambar berikut.
Maka nilai hambatan serinya (hambatan total) adalah :

Rs = R1 + R2 + R3 + R4       (tergantung dari banyaknya R yang diseri).


Rangkaian paralel dari R, adalah ketika kedua dari masing-masing R saling dihubungkan. Perhatikan gambar berikut.

Maka nilai hambatan paralelnya (Hambatan total) adalah :
(tergantung dari banyaknya R yang diparalel).

Untuk memahami materi di atas lihatlah video pembelajaran pada link youtube klinik ipa berikut.


Tugas 2
Jawablah pertanyan -pertanyaan berikut ini!
1. Sebuah kawat penghantar ketika panjangnya 2 meter memiliki hambatan 0,25 Ω. Bila ada gulungan kawat yang sama sepanjang 100 meter, maka akan memiliki hambatan sebesar ... Ω.
2. Dua buah kabel masing-masing hambatannya adalah 20 Ω dan 40 Ω. Apa bila perbandingan panjang keduanya adalah 2:3, maka perbandingan luas penampang kedua kabel tersebut adalah ... .
3. Sebuah penghantar terbuat dari bahan yang memiliki hambatan jenis 4π x 10-5 Ωm. panjang penghantar tersebut adalah 100 meter. Bila diameter penampangnya adalah 0,2 mm, maka berapakah hambatan penghantar tersebut?
4. Apabila sekelompok siswa ingin menyelidiki jenis bahan dari sebuah penghantar dengan menggunakan prinsip hukum Ohm, maka :
a. besaran yang harus dihitung adalah ...
b. sedangkan besaran-besaran yang harus diukur setidaknya ada 4. Sebutkan 4 besaran yang dimaksud beserta alat ukurnya.

No.

Besaran

Alat Ukur

Keterangan

1.

 

 

Digunakan untuk menghitung hambatan

2.

 

 

3.

 

 

Digunakan untuk menghitung luas penampang

4.

 

 

-


5. Hitunglah hambatan pengganti dari gambar rangkaian berikut ini jika nilai dari masing-masing R adalah ama, yaitu 10 Ohm.

Kegiatan Belajar 3
1. Karakteristik Rangkaian Seri dan Analisisnya
Seperti yang sudah kamu pelajari sebelumnya, bahwa setiap rangkaian listrik hubungan antara tegangan (volt), kuat arus listrik (ampere) dan hambatan (ohm) mengikuti hukum Ohm.
Rangkaian seri adalah rangkaian yang tidak bercabang. Perhatikan gambar berikut!
Karena rangkain tidak bercabang maka kuat arus yang mengalir disetiap titik selalu sama. Akibatnya tegangan sumber (V) terbagi-bagi di setiap hambatan (R). Oleh karena itu rangkaian seri disebut juga rangakain pembagi tegangan. Untuk memahami karakteristik rangakaian seri, perhatikan contoh berikut!

Diketahui tiga buah hambatan masing-masing R1 = 4 ohm, R2 = 6 ohm dan R3= 2 ohm dipasang pada tegangan 24 volt, seperti gambar berikut.
Berapakah hambatan pengganti, kuat arus yang mengalir pada masing-masing R dan tegangan pada masing-masing R?
Untuk menyelesaikan soal tersebut, maka langkah pertama adalah akan dicari hambatan penggantinya (hambatan seri dari R1, R2 dan R3). Karena dipasang seri maka hambatannya menjadi,
Rs = R1 + R2 + R3 = 4 + 6 + 2 = 12 Ohm.

Kuat arus yang keluar dari sumber tegangan adalah,
I= V/Rs = 24 volt/ 12 Ohm = 2 A. 
Perhatikan rangkaian seri hanya memiliki satu kabel (penghantar yang tidak bercabang), untuk itu arus 2 A tersebut mengalir melewati R1, R2 dan R3. Dengan kata lain semua arus pada masing-masing R adalah sama, yaitu 2 A.

Oleh karena kuat arus pada masing-masing R adalah sama, maka tegangan pada masing-masing R ditentukan oleh Rnya masing-masing. Sesuai dengan hukum Ohm, maka:
Tegangan di R1 adalah V1=I.R1 = 2 x 4 = 8 Volt
Tegangan di R2 adalah V2=I.R2 = 2 x 6 = 12 Volt
Tegangan di R3 adalah V3=I.R3 = 2 x 2 = 4 Volt

Lihatlah bahwa V1 + V2 + V3 = V sumber, yaitu 24 Volt, itulah ciri khas dari rangkaian seri.

2. Karakteristik Rangkaian Paralel dan Analisisnya
Rangkaian paralel disebut juga rangkain bercabang. Karena bercabang, maka kuat arus yang mengalir terbagi-bagi disetiap hambatan (R) tetapi tegangannya sama. Oleh karena itu rangkaian paralel disebut juga dengan rangkaian pembagi arus listrik. Dalam rangkain bercabang selain berlaku hukum Ohm, maka juga berlaku hukum I Kirchoff, yaitu jumlah arus listrik yang masuk pada percabangan sama dengan jumlah kuat arus listrik yang keluar. Perhatikan gambar berikut.
Dari gambar ditunjukkan bahwa I= I1 + I2

Untuk memahami karakteristik rangkaian paralel, perhatikan contoh berikut!
Diketahui tiga buah hambatan masing-masing R1 = 3 ohm, R2 = 2 ohm dan R3= 6 ohm dipasang pada tegangan 4 volt, seperti gambar berikut.
Berapakah hambatan pengganti, kuat arus yang mengalir pada masing-masing R dan tegangan pada masing-masing R?
Untuk menyelesaikan soal tersebut, maka langkah pertama adalah akan dicari hambatan penggantinya (hambatan paralel dari R1, R2 dan R3). Karena dipasang paralel maka hambatannya menjadi,
1/Rp = 1/R1 + 1/R2 + 1/R3 = 1/3 +1/2 + 1/6, selanjutnya samakan penyebutnya menjadi 6.
1/Rp =  2/6 +3/6 + 1/6 = 6/6 = , sehingga Rp = 1 ohm. (jangan lupa hasil akhir di balik dari 1/Rp menjadi Rp/1)

Untuk menentukan kuat arus pada masing-masing R, maka harus diingat bahwa rangkaian paralel tegangan pada masing-masing R adalah sama, yaitu 4 volt (sama dengan tegangan sumber, ini hanya berlaku ketika paralel murni)

Kuat arus yang keluar dari sumber tegangan adalah,
I= V/Rp = 4 volt/ 1 Ohm = 4 A. 

Oleh karena tegangan pada masing-masing R adalah sama, maka kuat arus pada masing-masing R ditentukan oleh Rnya masing-masing. Sesuai dengan hukum Ohm, maka:
Kuat arus di R1 adalah I1=V/R1 = 4/3 A
Kuat arus di R2 adalah I2=V/R2 = 4/2 A= 2 A
Kuat arus di R3 adalah I3=V/R3 = 4/6 A= 2/3 A

Lihatlah bahwa I1 + I2 + I3 = I yang keluar ari sumber tegangan (sebelum bercabang), yaitu 4 A, itulah ciri khas dari rangkaian paralel.

Untuk memahami materi di atas lihatlah video pembelajaran pada link youtube klinik ipa berikut.

Tugas 3
Jawablah soal-soal berikut dengan terlebih dahulu mempelajari dan memahami materi Rangkaian Seri dan Rangkaian Paralel.
1. Dua buah lampu yang masing-masing memiliki hambatan R1 = 4 Ohm dan R2= 2 Ohm dirangkai secara seri kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan 12 volt.
Pertanyaan:
a. Gambarlah rangkaiannya!
b. Hitunglah hambatan serinya!
c. Kuat arus yang mengalir!
d. tegangan pada R1 dan Tegangan pada R2!

2. Dua buah lampu identik memiliki hambatan yang sama yaitu 4 Ohm dirangkai paralel kemudian dihubungkan dengan sumber tegangan 6 volt.
Pertanyaan:
a. Gambarlah rangkaiannya!
b. Hitunglah hambatan paralelnya!
c. Kuat arus yang keluar dari baterai (sebelum dipercabangan)
d. Kuat arus pada masing-masing lampu!

Link Tempat Mengunggah Tugas 3 adalah sebagai berikut.


PENGAYAAN
1. Tegangan Jepit dan Tegangan Jatuh
Adanya hambatan dalam dalam sebuah Elemen (baterai dan akumulator) menyebabkan tegangan yang diterima beban lebih kecil dari yang seharusnya. Perhatikan gambar berikut.
Dari gambar tersebut terlihat bahwa ada tiga macam tegangan yang harus kamu bedakan dengan baik. Yaitu tegangan elemen/Gaya Gerak Listrik (GGL) (V), tegangan karena hambatan dalam (Vr) yang disebut dengan tegangan jatuh, dan tegangan yang diterima lampu (VR) yang disebut dengan tegangan jepit. Dengan menggunakan hukum Ohm kamu dapat menghitungnya.

Perhatikan contoh berikut. Sebuah lampu yang memiliki hambatan 5 ohm dihungkan dengan sebuah baterai bertegangan 3 volt dengan hambatan dalam 1 ohm, berapakah tegangan jepit (VRdan tegangan jatuhnya (Vr)?










Seandainya baterai tidak memiliki hambatan dalam, maka tegangan jepitnya (Tegangan pada lampu) sama dengan tegangan baterainya yaitu 3 Volt. Tetapi karena baterai memiliki hambatan dalam (r) maka akan terjadi penurunan tegangan akibat adanya tegangan jatuh pada hambatan dalam.
Berdasarkan hukum Ohm, kuat arus yang mengalir pada rangkain adalah I = V/(R+r) = 3/(5+1) = 0,5 A. (Perhatikan R dan r membentuk rangkaian seri atau rangkaian pembagi tegangan). 
Tegangan Jepit (VR) adalah tegangan pada lampu, sebesar V= 0,5 A x 5 Ohm = 2,5 Volt. Sedangkan tegangan jatuhnya Vr= 0,5 A x 1 ohm = 0,5 Volt.

2. Rangkaian Elemen (Baterai atau Akumulator).
Yang dimaksud elemen dalam pembahasan ini adalah sumber tegangan DC (arus searah) seperti baterai dan akumulator (aki). Setiap elemen dibuat dengan menghasilkan GGL (gaya gerak listrik) dan hambatan dalam tertentu. Sebagaimana Resistor, elemen juga bisa dirangkai seri, paralel maupun seri-paralel.











Jika dirangkai seri, maka berlaku :
Tegangan total=V tot = E1 + E2 + E3 (Tergantung jumlah baterainya), dan 
Hambatan dalam total = r seri = r1 + r2 + r3 ( Tergantung jumlah baterainya)

Jika dirangkai paralel, maka berlaku :
Tegangan Total= V tot = r paralel x (E1/r1 + E2/r2 + E3/r3)  (Tergantung jumlah baterainya), dan
Hambatan dalam total = 1/r paralel = 1/r1 + 1/r2 + 1/r3, sebagaimana menghitung hambatan paralel.

C. RANGKUMAN
1. Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir setiap satuan waktu, diukur dengan menggunakan Amperemeter yang dipasang secar seri.
2. Syarat terjadinya aliran listrik dalam sebuah rangkaian adalah adanya sumber tegangan, adanya alat listrik, adanya penghantar yang dirangkai membentuk rangkaian tertutup.
3. Hukum Ohm menyatakan besarnya kuat arus listrik sebanding dengan besarnya tegangan dan berbanding terbalik dengan besarnya hambatan.
4. Hukum I Kirchoff menyatakan jumlah arus listrik yang masuk pada suatu percabangan sama dengan jmlah arus listrik yang keluar dari percabangan tersebut.
5. Rangkaian seri disebut juga rangkaian pembagi tegangan. Tegangan pada setiap R tergantung dari bearnya R tersebut disebabkan karena semua arusnya sama.
6. Rangkain paralel disebut juga dengan rangkaian pembagi arus listrik. Besarnya arus listrik tergantung pada R masing-masing disebabkan karena tegangan pada masing masing R adalah sama.

D. KUNCI JAWABAN
TUGAS 1
1.  Syarat terjadinya aliran listrik dalam sebuah rangkaian adalah adanya sumber tegangan, adanya alat listrik, adanya penghantar yang dirangkai membentuk rangkaian tertutup. 2.  Amperemeter yang dipasang secar seri. 3. Kuat arus listrik adalah banyaknya muatan listrik yang mengalir setiap satuan waktu. 4. 90 x 10^19 Buah elektron. 5. S1 dan S3 maka yang 3 lampu yang menyala adalah L1, L5 dan L6. 6. 0,4 A.

TUGAS 2
1. 12,5 Ohm.  2. A1:A2 = 4:3. 3. 4 x 10^5 Ohm. 4. a. hambatan jenis, b. 1. Kuat arus listrik-Amperemeter, 2. tegangan- voltmeter, 3. jari jari-jangka sorong, 4. panjang penghantar-meteran.
5. a. 40 ohm, b. 10 ohm, c. 10 ohm, d. 10 ohm, e. 23/3 ohm.

E. PENILAIAN
Setelah kamu mempelajari Listrik Dinamis Dalam Kehidupan Sehari-hari, maka penilaian akan dilakukan sebagai berikut.
1. Penilaian kompetensi sikap : Dilakukan selama proses pembelajaran daring dibuktikan dengan daftar hadir, umpan balik berupa komentar, pertanyaan dan diskusi, dan kelengkapan tugas.

2. Penilaian kompetensi pengetahuan: Dilakukan diakhir pertemuan berupa tes tertulis secara daring melalui google form. link dan token akan dishare kemudian (tunggu saja ya!)

3. Penilaian kompetensi keterampilan: Dilakukan diakhir pertemuan berupa membuat 
Alternatif 1 :
Membuat Denah Rangkaian Listrik Rumah masing-masing.

Alternatif 2 :
Membuat ringkasan materi BAB 5 Listrik Dinamis dalam Kehidupan Sehari-hari memanfaatkan dinding rumah atau kamarmu, setelah jadi selfilah dengan mading sebagai backgroundmu.

Ayo Uji Pemahamanmu Tentang Listrik Dinamis dengan mengerjakan kuis berikut ini!
Jangan lupa tulis identitasmu ya!?

2 komentar: